Pesan Dari Pak Saurip

Yang Terhormat Warga Grha Cempaka Mas,

Kami sekeluarga menghaturkan banyak terima kasih atas kehadiran, partisipasi dan doa restu sehingga keseluruhan acara resepsi pernikahan anak kami ICHA dan SIMON berjalan dengan lancar, tertib dan sukses.

Sedikit gangguan dari Sdr. HERY WIJAYA yang Ketua RW yang dengan sengaja memancing amarah penonton wayang, dengan membunyikan klakson mobil terus-menerus dipintu keluar basement.

Perbuatan MANUSIA yang 1 ini jelas menghina dan menyakiti kebhinekaan untuk ke-2 kalinya. Di RULB dia menghina Lambang Negara yaitu saat kita menyanyikan lagu INDONESIA RAYA dan BERDOA.

Adalah bohong besar kalau didunia ini ada orang yg terganggu oleh seni budaya dari manapun asalnya, tak peduli dari JAWA sekalipun.

Dan sungguh Ironis dia yANg cari makan di pulau Jawa secara sengaja menghina budaya Jawa. Ini sungguh jadi catatan saya pribadi.

MANUSIA ini tidak menyadari dirinya dapat hidup nyaman dengan rezeki berlimpah dibanding sebagian besar warga negara lainnya, juga berkat KEBHINEKAAN.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. JOHANIS warga GCM yang etnis TIONGHOA yang dengan keras sudah mengingatkan MANUSIA PERUSAK KEBHINEKAAN ini untuk sadar jangan mengganggu pagelaran wayang.

Dengan Hormat, kepada teman-teman warga GCM terlebih yang etnis Tionghoa dan lebih khusus lagi yang dekat dg MANUSIA ini, tolong bantu mengingatkan manusia anti kebhinekaan ini dengan CARA-CARA BERADAB, agar kedepan etnis Tionghoa yg baik2 tidak jadi korban konflik etnis lagi, gara-gara manusia yang seperti ini.

Saya yakin dan percaya perbuatan manusia yang 1 ini bukan dibawah kendali atau rekayasa PENGELOLA (DUPER).
Hal ini didasari pada sikap CEO SINARMAS GROUP dan Direksi yang membawahi 3 kawasan a.l. GCM yg menyilahkan saya menggelar wayang di pelataran A 1 dan A2 GCM.

MANUSIA yg 1 ini pura-pura tdk paham bahwa jaman sudah berubah, dimana untuk DEMO saja tidak perlu ijin, apalagi utk hajatan. Lagi pula AMANAT UU sudah saya kerjakan secara sempurna.

Dimanapun di Republik ini JALAN UMUM pun lazim DITUTUP untuk hajatan dan gelar seni budaya, apalagi di dalam apartemen.

Sebagai pembela kebhinekaan saya tidak main-main, dan saya terpaksa harus memohon kepada teman-teman dari etnis TIONGHOA lebih dahulu utk mengingatkan yang bersangkutan, sebelum saya menggunakan cara saya untuk menyadarkan manusia yang 1 ini. Dengan demikian tanggung jawab saya dan teman-teman untuk menjaga kebhinekaan sudah kita laksanakan.

Terma kasih dan Salam.

CC: Direksi SINARMAS dan Yang Terkait.

Tinggalkan komentar